Bertahun-tahun setelah diciptakannya komputer, ada banyak mitos yang beredar tentang perangkat elektronik satu ini. Mulai dari hal teknisnya sampai dengan pengaruhnya terhadap kesehatan manusia.
Mitos-mitos tersebut beredar secara meluas dan cepat seiring dengan perkembangan teknologi sekarang ini. Walaupun sudah ada penjelasan secara ilmiah dan teknis, namun tidak sedikit yang masih menganggap mitos tersebut benar.
Berikut mitos-mitos seputar komputer :
1. Screen saver wajib digunakan di semua komputer
Awal penciptaan screen saver sendiri memang ditujukan untuk mengisi layar monitor yang hidup dengan beberapa gambar bergerak. Biasanya, screen saver ini muncul ketika dalam beberapa saat komputer tak melakukan kegiatan apapun atau dibiarkan begitu saja oleh penggunanya. Screen saver sendiri dihadirkan pertama kali ketika layar monitor saat itu yang masih menggunakan teknologi CRT. Dengan screen saver, maka monitor CRT bisa mencegah fosfor yang terkandung di dalamnya terbakar sia-sia sehingga merusak layar monitor tersebut. Namun mitos tersebut ternyata keliru, karena sekarang ini, teknologi CRT pada layar monitor sudah tidak digunakan lagi. Banyak produsen monitor saat ini lebih menggunakan LCD adan LED sebagai pengganti CRT. Dikarenakan LCD dan LED tidak lagi menggunakan fosfor, maka konsumsi listrik akan terbuang sia-sia apabila komputer menjalankan animasi screen saver.
2. Defrag HDD PC atau laptop buat performa PC lebih baik?
Terkadang ada anggapan bahwa dengan melakukan defrag ke harddisk di PC atau laptop, maka akan dapat menambah performa mesin. Menurut penjelasan di Pcadvisor.co.uk, memang akan ada perubahan dari sebelum dan sesudah proses defrag. Namun, hal tersebut tidak banyak membantu memperbaiki kinerja PC atau laptop apabila banyaknya file yang terdapat dalam satu partisi dan jumlah partisinya sendiri. Kinerja dan performa sebuah HDD dalam PC atau laptop akan sedikit meningkat setelah dilakukan proses defrag jika ada minimal 20 persen free space di dalamnya.
3. Magnet dapat hapus data di dalam HDD?
Banyak beredar baik di forum sampai di dunia nyata mengenai anggapan serta informasi yang katakan bahwa dengan magnet berbahaya untuk perangkat penyimpanan data portable seperti flash drive (flashdisk), HDD portable, SD card, floppy disk (disket) atau juga HDD yang terdapat di sebuah laptop atau PC. Apabila magnet didekatkan ke perangkat penyimpanan data portable, maka akan dapat menghapus data-data di dalamnya. Dalam pengujian serta berdasarkan dari penjelasan dari beberapa pakar yang berkecimpung dalam hal yang sama seperti Linda M Schiro, VP Sales dari VS Security Product Ltd atau juga Renne Schafer, Director od Sales and Marketing dari Data Security Inc, menjelaskan bahwa dibutuhkan magnet yang memiliki tenaga benar-benar kuat untuk dapat menghapus data di dalam sebuah perangkat penyimpanan data. Memang ada kemungkinan data di dalam sebuah perangkat penyimpanan data portable akan corrupt atau rusak ketika berdekatan dengan sebuah magnet (yang miliki daya tarik yang amat sangat kuat), namun tidak sampai menghapus data tersebut.
4. Shift+Delete dapat menghapus tanpa sisa data yang diingikan?
Ada anggapan bahwa dengan menekan tombol Shift+Delete pada keyboard, maka data yang tersimpan di dalam HDD akan terhapus secara bersih dan permanen. Ternyata, hal tersebut adalah keliru karena semua data yang dihapus masih tersimpan di sebuah tempat yang dinamakan data block. Tempat tersebut berada di dalam HDD dan dapat diangkat kembali sewaktu-waktu dengan menggunakan cara dan program khusus tentunya.
5. Menggunakan Firewall dan anti-virus dapat lindungi PC secara penuh?
Firewall dan anti-virus memang sejatinya diciptakan dengan fungsi untuk melindungi sebuah komputer dari serangan malware atau juga peretas. Namun, bukan berarti menggunakan keduanya maka PC dapat benar-benar aman. Kata aman di sini adalah ketika menggunakan keduanya, Anda juga harus tetap selalu melakukan update versi terbarunya untuk mengetahui isu keamanan apa yang paling anyar. Firewall dan anti-virus diciptakan hanyalah sebagai tembok awal sebuah rumah (komputer) saja. Keduanya juga hanya akan menangkal serangan dari 'penjahat' yang telah diketahui saja.
6. Membiarkan laptop dalam keadaan charging berbahaya?
Salah satu kendala yang sering dialami oleh perangkat laptop adalah kerusakan baterai. Tidak sedikit yang menganggap bahwa meninggalkan laptop dalam keadaan ter-charge secara terus menerus akan merusak baterai. Namun anggapan tersebut sama sekali tidak benar. Dilansir dari Huffington Post, baterai laptop tidak akan rusak jika terus menerus dalam keadaan ter-charge, kecuali baterai laptop Anda tidak menggunakan jenis Lithium. Anggapan tersebut mungkin benar jika baterai laptop berbasis nikel. Namun kebanyakan perangkat elektronik dan mobile saat ini menggunakan baterai berbasis Lithium, yang tidak mudah rusak hanya karena sering berada dalam kondisi ter-charge.
7. Sering instal ulang komputer atau laptop berbahaya?
Sebagai pengguna perangkat PC atau laptop, kadang proses instal ulang OS tidak dapat dihindari. Namun benarkah jika proses instal ulang ini dapat membuat laptop atau PC cepat rusak? Sebenarnya, proses instal ulang sendiri merupakan proses yang menyangkut pergantian, pembaharuan software yang digunakan di perangkat PC ataupun laptop dengan berbagai tujuan. Biasanya pengguna laptop atau PC perlu untuk menginstal ulang perangkat mereka dikarenakan ingin menghapus infeksi virus yang tidak bisa disembuhkan melalui antivirus, mengganti OS lain atau yang lebih baru, ataupun menghapus tumpukan registry untuk mempercepat kinerja laptop. Langkah yang menyangkut masalah software ini tentunya tidak berdampak banyak pada hardware yang dibawa perangkat laptop ataupun PC, apalagi membuatnya cepat rusak.
8. Software terbaik itu yang berbayar?
Banyak yang beranggapan bahwa untuk dapat menggunakan software terbaik dengan fitur mumpuni harus menggunakan software berbayar. Benarkah demikian? Jika kita hidup dan menggunakan komputer di tahun 90-an, mungkin pernyataan di atas bisa dibenarkan. Hal ini dikarenakan belum banyak vendor software yang menawarkan piranti lunak terbaik dengan cuma-cuma. Namun, kalau Anda berkaca pada masa sekarang ini, hampir semua software tersedia secara gratis. Baik itu operating system, software produktivitas (office), multimedia, hingga game. Malah, kebanyakan software gratis ini sekarang sudah mampu bersaing dengan software berbayar sekalipun. Hal ini bisa terjadi lantaran banyak orang di dunia turut mendukung perkembangan software-software gratisan tersebut.
9. Komputer lebih aman jika gunakan anti-virus lebih dari satu?
Bagi seseorang yang sangat protektif terhadap komputer maupun laptop, terkadang mereka menggunakan dua anti virus yang berbeda di satu komputer. Namun hal tersebut sangat tidak disarankan. Ada tiga alasan mengapa menggunakan beberapa anti virus berbeda di satu perangkat komputer sangat tidak disarankan. Akan ada aksi 'saling serang' antaranti-virus, kedua perlakuan berbeda antaranti-virus terhadap sebuah virus dan yang ketiga adalah dengan memasang anti-virus lebih dari satu maka akan membebani kinerja komputer atau laptop itu sendiri.
10. Layar monitor buat mata menjadi minus?
Memang tidak sedikit yang akan membenarkan dan percaya dengan mitos beraktivitas atau menatap layar monitor dengan toleransi waktu yang sangat sering dan lama akan membuat mata menjadi minus dan berujung penggunaan kacamata khusus. Akan tetapi seorang profesor sekaligus Optometry dari Brisbane bernama Nathan Efron mengatakan bahwa tidak ada sangkutpautnya antara aktivitas di depan layar komputer dengan mata minus. Namun, Efron juga menegaskan bahwa hal tersebut berlaku bagi orang-orang dewasa. Bagi anak-anak yang masih dalam proses pertumbuhan, aktivitas mereka di depan layar monitor PC secara sering dan alam akan membuat mata mereka hanya akan lebih mudah mengidentifikasi barang atau obyek yang dekat saja dibandingkan yang jauh.
11. Komputer wajib dilengkapi dengan software optimalisasi RAM?
Siapa tidak ingin memiliki perangkat komputer yang mampu berjalan dengan cepat? Pasti jawabnya semuanya ingin kan. Oleh karena itu selama bertahun-tahun semenjak internet dan komputer sudah menjadi satu hal yang mainstream, banyak perusahaan atau developer individu yang menciptakan software yang dapat mengoptimalkan Random-access memory (RAM). Mulai dari yang dijual dengan harga khusus sampai yang masuk dalam kategori gratisan juga sampai sekarang banyak ditemukan di internet. Namun tahukah Anda bahwa sebenarnya tanpa menggunakan software-software seperti itu, komputer berbasis produk dari Microsoft atau Windows sudah dapat menghandle semua permasalahan seputar RAM-nya. Permasalahan kenapa komputer menjadi lamban dan sebagainya itu karena pengguna PC jarang melakukan pemeriksaan, 'bersih-bersih,' sampai dengan update banyak software yang digunakannya.
12. Refresh desktop bisa percepat kinerja komputer?
Sebagian besar pengguna Windows pastinya melakukan refresh desktop saat kinerja perangkat mereka tersendat. Namun, apakah metode ini efektif? Tercatat, memang hampir sebagian besar pengguna Windows mulai dari 95 hingga 8 saat ini melakukan cara tersebut saat komputer atau notebook mereka hang atau tersendat operasinya. Anehnya, entah datangnya dari mana, praktik yang tak jelas juntrungannya seperti ini pun subur hingga sekarang. Padahal, untuk diketahui, melakukan refresh di desktop tak akan mempercepat kinerja komputer atau notebook Anda. Hal ini dikarenakan fungsi refresh di desktop memang tak ditujukan untuk hal tersebut. Seperti yang dilansir oleh Instant Fundas (25/2/2008), fungsi tombol tersebut sebenarnya untuk memperbarui tampilan dari desktop itu sendiri. Jadi, ketika Anda mengubah tampilan desktop dan ternyata perubahan tak terjadi seketika itu juga, maka tinggal klik refresh untuk memperbarui tampilan desktop tersebut.